Senin, 04 Mei 2015

made by Ridho Ambarita
English literature USU 2011

Consciousness Raising and Language Awareness:

 The terms “consciousness raising” (CR) and “language awareness” (LA) are often used in discussions of second language acquisition (SLA) and foreign language teaching (FLT). These concepts are very important in language education, but they tend to be confused with each other.
 There are three main reasons. First, “consciousness” and “awareness” are widely used beyond linguistics, so their meanings are ambiguous. Second, the term “awareness” is often included in the definition of “consciousness,” and the term “consciousness” is often included in the definition of “awareness.” Third, the terms CR and LA tend to be used without an understanding of their backgrounds, even though their backgrounds are obviously different.

 CR was introduced and its effectiveness has been discussed by Sharwood Smith (1981, 1985), Rutherford (1985, 1987), and others, based on the theoretical framework of Bialystok’s model (1978) for SLA. Rutherford and Sharwood Smith (1985) defined CR as “the deliberate attempt to draw the learner’s attention specifically to the formal properties of the target language,” and described the role of grammatical consciousness in language learning as follows: “one can explicitly call attention to a grammatical feature and, if necessary, even articulate an informal pedagogical ‘rule’ as an instructional aid; one can implicitly call attention to a grammatical feature through calculated exposure of the learner to crucial preselected data; and one can choose to ignore a grammatical feature altogether, thus neither suppressing it nor giving it prominence.”

 On the other hand, LA is a broader and more sociocultural concept which originally started with the British Language Awareness Movement in the 1980’s. In the U.K., it was found that pupils who had problems learning English also had problems learning a foreign language, and they recognized that teachers of English as a mother tongue and foreign language teachers should share their problems with each other and try to find common solutions. In 1982, the National Council for Language in Education (NCLE) defined LA as “a person’s sensitivity to and conscious awareness of the nature of language and its role in human life,” and set three broad parameters-a cognitive parameter, an affective parameter, and a social parameter-to develop such sensitivity and awareness. Accordingly, Hawkins (1984) suggested practical ideas to be implemented. In the 1990’s, James and Garrett (1992) introduced five domains (affective, social, power, cognitive, and performance), and van Lier (1996) brought the fruits of linguistic studies to each domain.

 Thus LA is a broad concept for seeing languages from various aspects. But if LA is contrasted with CR in foreign language classes, the principle of LA is that both teachers and students become aware of the nature and features of their linguistic repertories and develop their metalinguistic competence in order to make use of language learning. James (1998) suggested that if teacher training were less dichotomized so that the teacher of L1 was also the teacher of L2, interfacing would be dramatically improved.

 In conclusion, CR and LA are different, but both of them are essential in language education. In FLT, I believe that we can make use of the fruits of linguistic research by using CR and LA positively and creatively. In English education in Japan, in particular, I believe that teachers who are native speakers of Japanese can make effective use of LA and teachers who are native speakers of English can make effective use of CR

Input enhancement (IE) is a concept in second language acquisition. Mike Sharwood Smith coined the term to cover methods language teachers use to clarify details of a second language for students such as accents, idioms and slang.

This method makes use of techniques including:
Avoiding vowel reduction typical of rapid or casual speech
Slowing down the rate of speech
Using exaggerated stress and intonation
Extensive repetition of words and phrases
Less pre-verbal and more post-verbal modification
Use of gestures, text enhancement such as boldface
Underlining and the use of video

It differs from similar concepts such as motherese or teacher talk, where the main aim is to teach the language, without emphasizing a native accent. IE includes use of traditional techniques to teach grammar and usage. Sharwood Smith distinguishes external input enhancement from internal input enhancement with the former referring primarily to techniques used in the deliberate teaching of a language and the latter employing ordinary events or situations.

The term "input enhancement" was designed to replace the term 'grammatical consciousness-raising' (CR) because the developers believed the older term did not allow for enhanced learning that occurs in a natural or accidental setting instead of an academic or purposefully educational setting..

Drama Natal

Contoh Naskah Drama Remaja Natal. Menjelang Perayaan natal biasanya banyak para remaja yang mulai mempersiapkan diri berlatih drama untuk acara perayaan Natal 2015 nanti. Dibawah ini ada Contoh Naskah Drama  Remaja Natal.

Scene 1 Contoh Naskah Drama Remaja Natal
“Don’t Care About A Thing”

Contoh Naskah Drama  Remaja Natal. Saat perkenalan, Boris berbicara
Lampu mati,

Terdapat sebuah keluarga, dimana orang-orang dalam keluarga itu terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing, sampai orang tuanya tidak memiliki waktu bersama keluarganya. Boris adalah anak tunggal dalam keluarga itu, dan semenjak umur 7 tahun, Boris tidak lagi merayakan natal bersama keluarga.

(Saat Boris berumur 6 tahun…)
Mama Boris: Boris, Boris… Bangun sayang, sekarang udah hari natal.
Boris: Hah? Mama kok gak bangunin aku dari tadi? (Langsung berlari ke arah ruang tamu, lalu mencari hadiah dari Sinterklas) Ma, pa, aku dapet hadiah dari sinterklas! Hore…!
Papah Boris: Iya, mungkin semalem pak Sinterklas dateng ke rumah.
Boris: Terus, sekarang Sinterklasnya kemana pah?
Papah Boris: Udah pergi lagi, dia mau nganterin hadiah ke anak-anak yang lain juga.

Boris: Oh gitu, padahal Boris belum bilang makasih ke Pak Sinterklas. Nanti kalau papah ketemu Sinterklas, tolong bilangin makasih yah. Oh iya pah, hari ini kita jadi jenguk nenek?
Mama Boris: Jadi-jadi, sekarang kamu siap-siap dulu gih! Kita mau ke gereja dulu, baru abis itu ke rumah nenek.
Boris: Ok, aku juga mau nunjukkin ke temen-temen sama nenek hadiah yang dikasih Sinterklas buat aku!
(Dengan girang, Boris lari ke kamarnya.)
(Satu tahun kemudian, Boris telah berumur 7 tahun.)
(Setelah bangun tidur, Boris pergi ke ruang tamu mencari kedua orang tuanya)
Boris: Mah, Pah! Kalian dimana? Sekarang udah hari natal loh! Mama dimana?
(Tak lama kemudian, telepon berdering)
Boris: Halo… Ini siapa yah?
Mama Boris: Boris! Ini mama sayang, selamat hari natal yah!
Boris: Mah! Mama kemana? Mama bilang mau ngerayain natal di rumah bareng Boris, terus mau pergi ke rumah nenek hari ini!
Mama Boris: Maaf sayang, mama sama papah gak bisa pulang hari ini. Mama punya urusan yang harus diselesain, jadi kita ngerayainnya lain kali aja yah!
Boris: Tapi kan mama udah janji mau pulang tadi malem!
Mama Boris: Iya, mama inget. Tapi mendadak ada urusan yang harus mama selesain. Kerjaan mama lebih penting, kita kan bisa ngerayainnya di hari lain aja. Udah yah sayang, mama mau rapat lagi abis ini. Dah sayang, selamat hari natal yaa..
(Telepon ditutup)
Semenjak saat itu, Boris mengisi hari natal dengan bermain, karena setiap hari natal tiba, semua anggota keluarga tidak dapat berkumpul bersama. Sampai akhirnya, Boris lupa bagaimana seharusnya merayakan hari natal.

Scene 2 Contoh Naskah Drama Remaja Natal
“What Could I Give in Christmas”

Contoh Naskah Drama  Remaja Natal. Boris kini berusia 16 tahun, dan memiliki seorang sahabat bernama Steve. Berbeda dengan Boris, Steve sangat senang mengadakan acara sosial bersama banyak orang. Steve memiliki sebuah organisasi yang bernama “Black-pit” yang bergerak di bidang sosial. Berulang kali Steve berusaha mengajak Boris.

Steve : Oi Bor! Gw lagi bentuk organisasi yang bergerak di bidang sosial nih. Gw masih butuh bantuan banyak orang. Lu mau jadi salah satu anggotanya?
Boris : Ah, males ah! Gw paling gak demen ikut yang begitu-begituan! Lu juga udah lama kenal ma gw kan.
Steve : Emang kenapa sih? Asik tau kegiatannya! Ayolah, sekali-sekali bantuin gw dikit.
Boris : Emang kegiatannya ngapain sih?
Steve : Gw lagi ngebentuk organisasi yang namanya “black-pit”. Kegiatannya tuh membantu orang-orang miskin
gitu. kelompok ini udah kebentuk dari beberapa bulan yang lalu.
Boris : Sorry nih, bukan maksud gw kasar, tapi buat apa sih lu ngebantuin orang-orang miskin? Emang lw udah bisa

cari duit sendiri?
Steve : Duit mah gampang dicari. Yang penting ada niat buat ngebantuin mereka. Gimana jadinya?
Boris : Sorry, gw gak terlalu suka ikut yang begitu-begituan. Lu mending cari orang lain aja.
Steve : Oh yauda kalo gak mau, gw juga gak maksa kok. Tapi kalo nanti mulai tertarik dan berubah pikiran, lu kasih
tau gw yah!
Boris : Ok! Eh Steve gw laper nih. Makan keluar yuk!
Steve : Ok!
(Steve & Boris keluar untuk makan)
Beberapa bulan kemudian…

Steve : Boris! Gw sama organisasi black-pit mau ngadain acara natal bareng anak-anak yatim nih! Lu mau ikut ga?
Boris : Natal? Ah males gw! Buat apa sih ngadain acara natal segala? Apa pentingnya?! Mending jalan-jalan aja.
Steve : Wah gila lu! Lu gak pernah ngerayain natal bareng keluarga apa?
Boris : Udahlah! Ngapain sih ngebahas natal? Ga penting banget sih! (Boris marah dan pergi ninggalin Steve)
Steve : Woi Bor! Lo kenapa sih? Emang apa salahnya sama natal?? (Steve teriak seraya Bori ninggalin Steve)

Steve tidak tahu mengapa Boris bertindak negatif saat mendengar kata natal. Akhirnya Steve sadar, selama ini Boris tidak pernah cerita tentang pengalaman bersama keluarga, dan juga tidak pernah menceritakan pengalaman natalnya. Steve ingin merubah sifat dan sikapnya terhadap natal, supaya Boris mau ikut dalam acara natal yang diadakannya. Steve teringat dengan Marsha pacarnya, yang merupakan sahabat Boris, yang sudah mengenal Boris dengan baik
Marsha : Boris, gw kemaren ikut acara bakti sosial bareng Steve loh… Seru banget deh! Kemaren gw ketemu sama
banyak anak-anak kecil, lucu-lucu banget deh! Kapan
kita mau pergi lagi?
Steve : Oh iya, minggu depan kita mau ngadain bakti sosial lagi bareng anak-anak yatim!
Marsha : Boris, lu ikut juga yah! Kalo lu ikut pasti bakal lebih seru lagi! Ayolah pliss, sekali ini aja deh!
Steve : Iya, bener juga tuh! Kalo lu ikut pasti bakal jadi seru! Gimana Bor, mau coba ikut juga gak?
Boris : Ok-ok, tapi untuk kali ini aja yah! Kalo gak seru gw langsung balik!
Steve : Iyah… Gw jamin deh! Nanti gw kenalin sama temen-temen gw yang lain juga deh!
Boris : Emm ngomong-ngomong lo ngadain acara kayak gini dapet duit dari mana? Setau gua lu kan belom dapet
penghasilan!
Steve : Masalah duit mah gampang Bor! Yang susah tuh ngumpulin orang buat ikut acaranya. Emang kenapa Bor? Lu
tertarik mau terlibat lebih dalem lagi sama black- pit?
Marsha : Ah kamu kok gak pernah ngasih tau kegiatan black-pit yang lain? Aku pikir kegiatan kamu selama ini cuman
ngebantuin anak-anak yatim doang!
Steve : Kamu gak pernah nanya sih! Hahaha… Lagipula kegiatannya itu lumayan bikin capek. Aku gak mau kl kamu jadi kecapean. Gimana Bor? Tertarik mau ikut ga?
Boris : Gak ah… Gw ikut yang kayak gini aja dulu. Mungkin lain kali yah Steve!
Steve : Oh ok. Tapi janji yah nanti lu ikutan semua kegitan black-pit.

Keesokan harinya, Steve dan Black-pit sedang mencari dana untuk kegiatan sosialnya. Dari kejauhan Boris melihat mereka, dan ia terkejut karena Steve ternyata sedang mencuri di sebuah rumah bersama black-pit. Boris pun membahasnya bersama Marsha. Contoh Naskah Drama  Remaja Natal

Boris : Halo Sha!
Marsha : Halo! Kenapa Bor?
Boris : Gini Sha, tadi gue liat Steve sama anggota black-pit pada ngendap-ngendap gitu di depan rumah orang. Gue amatin terus, ternyata mereka mencuri Sha.
Marsha : Hah?! Serius lo??? Terus-terus?
Boris : Beneran Sha! Orang gue liat mereka ngambil perhiasan-perhiasan gitu! Lagian setau gue ga ada temennya dia yang rumahnya di situ. Kalopun itu rumah temennya, ngapain mereka ngendap-ngendap gitu coba?
Marsha : Iya juga sih, tapi masa dia nyuri sih?! Kan jelas-jelas organisasinya dia aja sosialis banget. Masa iya dia ngelakuin hal yang bertolak belakang sama apa yang dilakuin organisasinya selama ini?
Boris : Justru itu, mungkin selama ini mereka melakukan kegiatan yang dananya didapet dari nyuri.
Marsha : Ya udah deh gue coba tanya langsung aja ama dia.
Dan Marsha pun menelepon Steve

Marsha : Yang, kamu sekarang ada dimana?
Steve : Aku ada dirumah. Kenapa?
Marsha : Aku mau ketemu sama kamu. Sekarang ya !
Steve : Oke!
Di tempat Marsha dan Steve bertemu…

Marsha : Aku mau tanya sesuatu deh sama kamu. Tapi kamu jangan marah dulu ya.
Steve : Tanya apa?
Marsha : Tadi Boris bilang sama aku kalo tadi dia liat kamu sama anggota black-pit kayak ngendap-ngendap gitu di depan rumah orang. Kamu ngapain?
Steve : Ooh itu! Iya, jadi gini…. Aku ngambil sebagian harta dari orang-orang yang berlebihan, buat ngebantu anak- anak yatim yang masih banyak kekurangan.
Marsha : Kok gitu sih?! Kamu berbuat baik, ngebantu anak-anak yatim itu, tapi kamu berbuat dosa dengan nyuri! Sama aja boong!
Steve : Justru itu. Aku ngambil dari orang-orang yang aku rasa ga pernah mau berbagi sama orang-orang yang masih kekurangan. Aku mau bikin mereka yang berlebihan bisa jadi saluran berkat juga buat orang lain.
Marsha : Tapi tetep aja cara kamu salah! Aku ga setuju kalo kamu kayak gitu!
Steve : Ya nggak dong! Kan aku nyuri demi kebaikan! So, nggak ada salahnya! Tetep aja perbuatan aku baik!
Marsha : Tetep aja ga bisa gitu! Caranya ga bisa gitu! Aku kecewa sama kamu! (pergi ninggalin Steve)

Scene 3 Contoh Naskah Drama Remaja Natal
“The Best You Could Give”
Contoh Naskah Drama  Remaja Natal. Sepulang sekolah, Boris menunggu Steve di gerbang sekolah.

Boris : Steve, sini bentar deh. Gue mau nanya sesuatu sama lo!
Steve : Apaan sih? Lo mau nanya apaan? Buruan deh! Gue lagi badmood kemaren Marsha marah ama gue.
Boris : Iya, gue tau. Gue yang ngasih tau ke Marsha. Lo yakin satu-satunya hal yang bisa lo lakuin buat anak yatim itu cuman dengan nyuri?
Steve : Nggak juga siih tapi menurut gue ini cara yang paling cepet. Emang apa salahnya sih? Toh kan demi kebaikan juga.
Boris : Gue tau maksud lo baik mau ngebantu orang, tapi tetep aja lo nyuri! Lo ga sadar nyuri itu ngerugiin orang lain dan dosa?
Steve : Apa sih maksud lo?
Boris : Ya cara lo ngebantu orang itu salah! (langsung pergi)
Akhirnya Steve sadar perbuatannya selama ini salah. Persahabatan di antara mereka bertiga, mampu merubah sikap
Steve. Steve pun minta maaf sama Marsha dan Boris.

Steve : Sha, Bor, gue sadar gue emang salah. Mestinya gue nyari cara lain yang lebih jujur dan lebih baik meskipun lama. Gue minta maaf ya..
Boris : Nah, gitu dong. Gue setuju sama lo. Gue juga lebih mendukung kalo cara lo kayak gitu.
Marsha : Iya, aku maafin. Aku percaya kamu pasti ngelakuin itu bener-bener buat kebaikan orang lain, makanya aku dan Boris bisa maafin kamu. Aku juga lebih suka kamu ngelakuin kegiatan sosial tanpa berdasarkan perbuatan yang salah.
Boris : Kalo mau ngadain acara natal ga perlu pake dana yang gede juga bisa kan? Udah,kita adain aja acara bareng anak-anak yatim secara sederhana. Yang penting kita bisa seneng-seneng bareng.
Marsha : Aku mau kok ngebantun kamu. Sekarang kamu hubungin aja temen-temen kamu terus kita cari cara bareng- bareng.
Boris : Oh, gue ada ide. Gimana kalo kita bikin penggalangan dana, dan modalnya bisa pinjem dulu dari bokap gua.
Steve : Oke, tolongin gue ya Bor. Thanks buat pengertian, saran, dan support lo semua.

Akhirnya Steve memperoleh dana dari orang tua Boris dan melakukan penggalangan dana untuk mengumpulkan uang yang digunakan dalam acara natal. Acara natal pun akhirnya dapat terlaksana dengan baik walaupun sederhana, tetapi mereka semua merayakan natal dengan sukacita.
                                                                                                                         

~The End~

contoh Proposal kegiatan Rohani yang baik dan benar

                                                                                                                        Medan,       Februari 2015

PROPOSAL KEGIATAN MALAM PENGAKRABAN PNB
                                      DAN REMAJA HKI SE-RESORT MARTUBUNG
2015

I. PENDAHULUAN
Kesatuan dan persatuan adalah sesuatu yang diinginkan Tuhan, apalagi bersatu dalam saudara se-iman. Persatuan orang percaya dengan Kristus merupakan seluruh penerapan karya keselamatan Allah bagi orang berdosa dan dibenarkan oleh Dia dengan keadilan dan kebenaranNya sendiri. Persatuan orang percaya dengan Kristus ini merupakandasar dari segala pengalaman rohani dan semua berkat bagi orang yang percaya. Kebenaran yang terus menerus ini dalam perjanjian baru disebutkan dengan jelas bahwa orang-orang Kristen sejati dipersatukan oleh Kristus untuk menciptakan keharmonisan dan kedamai-sejahteraan dalam persekutuan Kristus. Oleh sebab itu kami tergerak untuk menyatukan seluruh PNB dan Remaja HKI SE-RESORT MARTUBUNG. Dengan mengadakan “Malam Pengakraban PNB dan Remaja HKI SE-RESORT MARTUBUNG” Semua nya itu hanyalah untuk kemuliaan Tuhan dan masa depan Gereja HKI.

II. NAMA KEGIATAN
Adapun nama kegiatan ini adalah MALAM PENGAKRABAN NAPOSO BULUNG DAN REMAJA HKI SE-RESORT.

III. TEMA DAN SUBTEMA
Tema dari kegiatan ini adalah : “PERSATUAN DALAM PERSUKUTUAN KRISTUS”
Subtema dari kegiatan ini adalah : Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita YESUS KRISTUS, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. (1 Korintus 1 :10)

IV. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus
2. Agar naposo bulung dan remaja HKI SE-RESORT MARTUBUNG semakin saling mengenal
    dan bersatu dalam pelayanan untuk kemuliaan Tuhan
3. Mempererat persaudaraan diantara naposo bulung dan remaja HKI SE-RESORT MARTUBUNG

V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari/Tanggal   : Rabu, 18 Februari 2015
Waktu             : 19.00 – 23.00 WIB
Tempat            : HKI Maranatha Martubung

VI. PENYELENGGARA KEGIATAN
            Seluruh naposo bulung dan remaja Gereja HKI SE-RESORT MARTUBUNG

VII. PESERTA
            Kegiatan ini akan dihadiri oleh naposo bulung, remaja, orangtua, dan anak sekolah minggu beserta undangan.

VIII. MATERI ACARA
Materi acara dari kegiatan ini meliputi :
a. Kebaktian
b. Perkenalan & sharing
c. Makan bersama

IX. BIAYA KEGIATAN
Biaya kegiatan ini adalah : Rp 550.000,00
X. PENUTUP
            Kami seluruh PNB dan remaja HKI SE-RESORT MARTUBUNG sangat berharap bahwa kegiatan natal ini dapat berjalan dengan baik dan lancer. Demikianlah proposal ini kami perbuat, atas bantuan dan dukungan dari Bapak/Ibu/Saudara/I kami mengucapkan terima kasih.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Salam Cinta dan kasih PNB & Remaja HKI SE-RESORT MARTUBUNG

Medan,    Februari 2015

XI. TAKSASI DANA

I. PENGELUARAN
*      Administrasi
ü  Pembuatan Proposal & fotokopi         : Rp   10.000,00
ü  Kertas acara ibadah                             : Rp   10.000,00
*      Konsumsi
ü  Snack                                                  : Rp   50.000,00
ü  Aqua gelas + galon                             : Rp   20.000,00
ü  Makan malam  (40 orang)                    : Rp 390.000,00
ü  Jagung bakar                                       : Rp   70.000,00  +
Jumlah                                                           : Rp 550.000,00

II. PEMASUKAN
ü  Biaya per orang (40 x 10.000,00)       : Rp 400.000,00
ü  Sumbangan dari tiap Gereja                : Rp 150.000,00  +

Jumlah                                                           : Rp 550.000,00

cara masuk PTN dengan menghindari beberapa kesalahan







6 Kesalahan umum yang bisa bikin kita gagal masuk PTN dan jurusan yang kita inginkan



sebenarnya ini adalah artikel kopian dari blog orang lain, namun saya hanya ingin membagi artikel ini semakin lebih banyak dibaca para readers. sebelumnya saya minta maaf :)

saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan supaya gak menjadi kesalahan untuk masuk perguruan tinggi negeri. so pasti kita semua pasti pengen masuk PTN, is that right?
"Pasti lah" siapapun pengen kecuali para juragan yang pengen kuliah diluar negeri :D
Okay, untuk artikel kali ini saya mau bahas tentang 6 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh kakak-kakak angkatan kalian. saya yakin hal hal ini juga sering diabaikan orang-orang apalagi yang belom baca artikel ini, Kesalahan-kesalahan inilah yang seringkali menyebabkan banyak siswa yang terkenal pinter (atau rajin) di sekolahnya tapi malah gagal untuk dapet universitas favorit atau bahkan gagal kuliah dan terpaksa harus ngulang tahun depan. (serius deh, lumayan banyak lho anak yg pinter & rajin tapi justru malah  gagal masuk universitas!) 

 1: Belajar buat UN dulu, abis itu baru mikirin PTN


Buat kamu yang sekarang di kelas 12 SMA, kemungkinan besar topik yang lagi HOT dibicarakan di sekolah sekarang-sekarang ini adalah persiapan Ujian Nasional. Yak, hampir setiap tahun, ada-ada aja berita serem tentang siswa-siswa berprestasi yang gagal lulus UN sampai stress, depresi, bahkan ada beberapa kasus yang berakhir bunuh diri. Tentu hal ini bikin semua pihak was-was dari mulai guru, orangtua, dan pastinya lo sendiri juga kebawa jadi khawatir dan mulai mikirin gimana caranya supaya bisa lulus UN SMA dengan nilai yang memuaskan. Nah, terlepas dari semua berita serem yang biasa lo denger di media tentang UN, lo pada tau gak sih sebetulnya tingkat kelulusan UN itu seberapa besar? Percaya atau nggak, tingkat kelulusan UN SMA tahun 2014 yang lalu itu 99,52% sedangkan tingkat kelulusan UN SMK tahun 2014 itu sebesar 99,9%! Wuiih... tinggi banget yak? Ya memang! dari tahun ke tahun itu tingkat kelulusan SMA itu gede banget hampir pasti di atas 98%. Artinya peluang lo sebetulnya sangaaat keciiill untuk bisa sampe gak lulus UN SMA atau UN SMK. Cuma emang kita sama-sama maklumin aja kenapa para guru dan pihak sekolah kok malah fokus ngingetin lo buat belajar untuk UN, ya tentu karena tingkat kelulusan UN SMA/SMK (di sekolah masing-masing) itu jadi faktor yang signifikan dalam proses penilaian dan evaluasi kualitas sekolah yang bersangkutan.
Terus gimana kabarnya dengan peluang masuk Universitas? Kalo kita ngomongin SBMPTN doang secara keseluruhan yah, pada Saringan SBMPTN 2014 yang lalu, cuma 104.862 siswa doang yang lolos dari total 664.509 peserta, artinya cuma sekitar 15,78% siswa yang lolos SBMPTN 2014! Sekarang lo bisa lihat kalo persentasenya jaauuuh bangeeet sama peluang lo (yang sangat gede banget) buat cuma sekedar lulus UN SMA/SMK. Nah, itu kan baru SBMPTN secara keseluruhan nih, terus kalo misalnya lo berminat untuk kuliah di jurusan & kampus favorit gimana dong? Okay, misalnya katakanlah lo mau masuk STEI ITB, persentase kelulusan SBMPTN 2014 dari STEI ITB itu hanyalah sebesar 5,53% doang! Iya, lo gak salah baca, emang cuma sekitar 5% doang yang lolos STEI ITB 2014, tepatnya cuma 162 orang dari total 2927 peminat yang mendaftarkan diri. 
djzpb
Lantas apa point yang mau gua sampaikan di sini? Point gua adalah: Lo harus sadari dari sekarang bahwa tingkat kesulitan buat masuk universitas itu jaauuuh lebih tinggi daripada cuma buat sekedar lulus UN doang. Jadi saran gua simple aja, akan jauh lebih efektif buat lo untuk langsung fokus belajar buat SBMPTN dan Ujian Mandiri mulai dari sekarang daripada belajar dulu buat UN SMA baru abis itu mulai mikirin soal kuliah. Karena kalo lo sekarang ini malah belajar untuk kapasitas tingkat soal cuma selevel UN SMA/SMK, lo gak akan punya banyak waktu lagi buat belajar untuk soal-soal SBMPTN atau UM dengan tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi. Gua jamin deh kalo lo mulai dari sekarang fokus belajar untuk soal-soal SBMPTN dan Ujian Mandiri yang tingkat kesulitan soalnya jauh lebih tinggi daripada UN, lo pasti gak akan mengalami kesulitan yang berarti untuk lulus UN SMA dengan nilai yang oke.
 2: Teknik belajar yang salah.
Ini sebetulnya adalah kesalahan umum yang "klise" tapi herannya dari tahun ke tahun pasti terulang terus. Masalah dalam persiapan belajar itu penyebabnya bisa jadi banyak hal, dari mulai sumber bahan belajar gak lengkap, telat mulai belajarnya, sampai dengan cara persiapan belajar yang salah dan gak tepat sasaran. Lo bisa bayangin sendiri tingkat persaingan yang akan lo hadapi dengan ngeliat tingkat peluang kelulusan SBMPTN dan Ujian Mandiri yang gua bahas sebelumnya, apalagi kalo lo emang bener-bener mau ngejar jurusan dan kampus favorit. Yang jelas hampir gak mungkin lo bisa ngejar bahan materi 3 tahun SMA dengan tingkat kesulitan yang tinggi hanya dengan modal waktu belajar cuma 2-3 bulan doang. Simpelnya, lebih cepat lo nyuri start belajar daripada pesaing lo yang lain, akan semakin besar lo mengambil jarak pada para pesaing lo yang baru mulai belajar belakangan.
Nah, sekarang kalo bicara soal teknik belajar yang tepat, ada satu kesalahan umum dari cara belajar yang paling seriiing banget diulang terus-terusan dari tahun ke tahun. Bermula dari kepanikan karena lo bingung mulai belajar darimana, bahan materi pelajaran SMA yang begitu buuanyak, belum lagi latihan soal SBMPTN yang bejibun, ditambah lagi kalo lo sendiri nyadar kalo masih banyak materi pelajaran yang belum lo kuasai karena selama kelas 1-2 SMA ini lo males-malesan. Akhirnya lo langsung aja ngeliat latihan soal SBMPTN tahun-tahun lalu, terus dibahas gimana cara ngerjainnya sama temen-temen atau guru les bimbel/privat.
djzqa
Kesannya aja dengan lo banyak latihan soal terus itu artinya lo udah banyak belajar. Salah besar guys! Gua jamin lo gak akan jadi jago ngerjain berbagai kombinasi soal dengan tingkat kesulitan selevel SBMPTN atau Ujian Mandiri walau sebanyak apapun lo latihan soal. Inilah kesalahan umum yang sering banget dilakukan sama anak-anak yang lumayan pinter (atau rajin) terus cuma bisa bengong waktu tau dirinya gak lolos SBMPTN, padahal mereka dikenal sebagai siswa yang cukup berprestasi di sekolahnya.
Lha kenapa sih dengan latihan soal yang banyak aja gak cukup? Kalo boleh gua jelasin dengan analogi: Ibaratnya nih, kalo lo mau bener-bener jago main sepak bola, lo gak akan jadi jago dengan cara lo sering main bola sama temen-temen lo terus-terusan, atau dengan cara lo nonton Youtube gimana cara Ronaldo atau Messi main bola. Kalo lo mau jadi pemain sepak bola yang bener-bener jago, lo harus melatih semua skilldasar untuk jadi seorang sepakbola dulu. Dari mulai stamina, cara lo bawa bola, gimana cara ngoper yang bener, gimana cara nahan bola operan, gimana cara shooting yang akurat, cara nyundul bola, tackling, marking, dsb. Kalo lo udah menguasai skill-skill dasar dan melatihnya sampai bener-bener lancar, baru deh lo bisa evaluasi kemampuan lo dengan latihan tanding.

3: Cuma mengandalkan satu jalur test doang.

Ini juga kesalahan klasik yang sering banget terjadi. Lo pernah denger gak peribahasa "Never put all your eggs in one basket"? Arti harafiahnya, jangan pernah lo naro semua telur dalam satu keranjang. Maksudnya nih, kalo aja lo membagi telur yang lo bawa di beberapa tempat, in case salah satu keranjang jatoh terus semua telurnya pada pecah, at least lo gak kehilangan semua telur yang lo punya.
Dalam konteks mau masuk kuliah ini, artinya lo jangan pernah mempertaruhkan segalanya hanya pada satu kesempatan doang. Hal yang paling sering kejadian adalah mereka yang bener-bener berharap sama SNMPTN (Undangan). Nih ya, perlu gua kasih tau kalo tiap tahun angkatan paastiii aja ada banyak banget siswa yang terlalu pede mentang-mentang nilai rapor-nya bagus dan bersekolah di SMA favorit, terus baru kaget waktu lihat hasil pengumuman bahwa dia gak diterima di jalur SNMPTN. Abis itu baru deh telat nyadar kalo SBMPTN tinggal bentar lagi dengan kondisi belum siap tempur. Akhirnya mereka yang ngandelin jalur Undangan malah gagal bersaing juga di SBMPTN & UM dari temen-temennya yang prestasinya di sekolah gak bagus-bagus amat  tapi bener-bener nyiapin diri dengan mateng dari jauh-jauh hari buat menghadapi SBMPTN dan UM.
djzov
Selain cuma ngandelin SNMPTN, kesalahan umum lainnya adalah cuma ngandelin SBMPTN doang sebagai satu-satunya jalur test masuk universitas doang. Nih ya, walaupun pada jalur SBMPTN terdapat 3 jatah pilihan jurusan & universitas, tapi tetap saja test-nya diselenggarakan pada moment yang sama. Artinya tetep aja lo "put all of your eggs in one basket". Dari cerita-cerita yang gua denger dari kakak-kakak kelas angkatan lo, sering banget ada cerita "tragis" yang bikin mereka gagal tembus SBMPTN cuma gara-gara hal konyol yang bikin mereka gak maksimal pas waktu ujian SBMPTN. Dari mulai tingkat kecemasan/gugup/grogi yang berlebihan, lupa bawa alat tulis yang lengkap, telat dateng karena nyasar atau kejebak macet, malemnya insomnia sampe gak bisa tidur (mungkin karena kebiasaan begadang belajar jadi susah nyesuain supaya bisa bangun pagi pas hari-H SBMPTN), sampai ada cerita yang agak konyol (tapi tetep tragis) karena kebelet pengen boker pas lagi ujian jadi gak konsen ngerjain soalnya. Hahaha... ada-ada aja yaah!?
Mungkin buat lo yang sekarang ini kedengerannya lucu dan konyol, tapi serius deh... kalo lo nanti mengalami sendiri SBMPTN itu asli bawaannya tegang banget meen..!! Apalagi kalo lo mempertaruhkan semuanya di satu jalur SBMPTN doang. Buat sebagian orang, hal-hal kayak gitu tuh bener-bener out of control lho! Sadar atau nggak, kalo lo mempertaruhkan semua waktu dan energi yang selama ini lo perjuangkan/korbankan hanya pada satu moment doang, reaksi badan lo secara biologis (misalnya:anxiety level) juga bisa jadi gak karuan waktu menghadapi satu moment yang bener-bener menentukan.
Jadi saran gua sih simpel aja, akan jauh lebih bijak kalo lo membagi kesempatan lo buat kuliah dengan beberapa jalur, misalnya selain lo daftar SNMPTN, lo juga harus persiapin SBMPTN dengan mindset kalo SNMPTN itu gak akan lo dapetin (jadi kalo dapet anggep aja itu cuma bonus doang). Selain SBMPTN, ada baiknya juga lo ikut Ujian Mandiri beberapa universitas lain, tentu yang sesuai minat jurusan yang lo idam-idamkan. Nah, dengan lo membagi peluang lo jadi beberapa kesempatan, gua yakin lo juga akan jadi jauh lebih rileks waktu ngerjain soal test, karena otak lo sadar kalo moment itu bukan satu-satunya penentuan "hidup-mati" yang mempertaruhkan segala usaha belajar lo selama ini.

4: Kelamaan Mikir nentuin jurusan dan kuliah di mana.

MemeCenter_1414505464090_268
Gua setuju banget kalo udah urusannya soal nentuin jurusan kuliah, kita emang harus pikirin betul masak-masak sebelum akhirnya mutusin kita mau kuliah jurusan apa dan di kampus mana. Emang inilah saatnya di mana lo akan menentukan masa depan dan arah hidup lo. Tapi yang jadi masalah adalah kalo lo kelamaan mikirnya mau masuk ke jurusan dan kuliah di mana. Akhirnya lo bingung mau fokus buat belajar SBMPTN Saintek, atau Soshum, atau dua-duanya sekalian.
Buat lo yang sekarang ini masih bingung mau milih jurusan apa, gua ada tips singkat buat lo tentang kesalahan-kesalahan umum seputar milih jurusan:
  1. Apapun jurusan yang lo pilih, pastiin lo tau apa yang akan lo hadapi (kalo lo milih jurusan itu) dan betul-betul tau konsekuensinya.
  2. Jangan pernah milih jurusan karena alasan finansial atau prospek kerja.
  3. Jangan milih jurusan (hanya) berdasarkan dari pelajaran yang paling lo kuasai atau pelajaran yang paling lo sukai.
  4. Jangan milih jurusan karena disuruh sama orangtua karena toh yang akan ngejalanin & menanggung semua suka-dukanya adalah diri lo sendiri
Terus gimana dong cara milih jurusan yang bener? Nih gua punya satu rumus tokcer buat milih jurusan yang tepat dan dijamin gak akan bikin lo nyesel seumur hidup:

"Pilih bidang yang membuat lo tertantang... Pilih bidang yang lo penasaran sampai lo rela buat ngulik itu siang-malem tanpa kenal waktu biar gak dibayar sekalipun. Pilih bidang yang tanpa disuruh pun lo curi-curi waktu buat belajar sendiri, atau tanpa sadar suka cari-cari info di internet atau lewat google.. Pilih jurusan yang memicu 'sense of wonder' dalam diri lo. Pilih jurusan yang bener-bener jadi muara ilmu pengetahuan yang ingin lo tekuni sampai akhir hayat lo..."

Yup! itulah (menurut gue) rumus yang paling tepat buat milih jurusan yang bener... Kalo lo nemu bidang yang bisa bikin lo 'merinding' karena tertantang, gak akan ada lagi tuh pertanyaan semacam.. 
  • “kalo jurusan X ini kerjanya nanti ngapain? Prospek gajinya gede gak?
  • Jurusan ini belajarnya ngapain aja sih nantinya? Kerjaannya nanti ngapain yah?” 
  • Gue suka pelajaran A, tapi gue juga jago di pelajaran B, eh tapi gue juga minat di pelajaran C. Jadi sebaiknya gue ngambil jurusan apa yah?"
Nah, lebih cepat lo menentukan pilihan jurusan dan beberapa kampus yang jadi target lo, semakin cepat juga lo bisa fokus buat belajar untuk SBMPTN dan Ujian Mandiri. Pastinya kalo lo udah manteb buat milih jurusan (katakanlah Teknik Kimia) ya lo bisa langsung fokus buat belajar SBMPTN Saintek, kalo lo udah manteb milih Ekonomi, lo juga bisa langsung fokus buat belajar materi SBMPTN Soshum. Terus kalo lo punya 2 pilihan yang saling lintas jurusan (misalnya arsitek dan psikologi), ya lo senggaknya udah langsung manteb buat langsung belajar SBMPTN Saintek dan Soshum mulai dari sekarang mumpung masih punya banyak waktu buat belajar. Intinya sih sebaiknya urusan menentukan jurusan ini segera dipertimbangkan (tentunya dengan cermat) secepat mungkin, supaya lo sendiri bisa jadi lebih gampang konsen belajarnya, dan pastinya juga bisa jadi sumber motivasi buat lo belajar untuk ngejar cita-cita lo tersebut.

5: Gak taktis waktu milih jurusan dan tempat kuliah.

Beberapa tahun yang lalu, zenius punya satu murid alumni yang dari jauh-jauh hari bertekad buat masuk FK UI, sampai gua inget dia sempet ngomong:

"Pokoknya gua cuma mau masuk FK UI. Titik sebesar telur Gajah!"

Sampai-sampai di background screen hape dan laptop-nya ditulis "Ayo semangat belajar buat demi mau masuk FK UI!", seolah-olah seluruh takdir hidupnya itu sebulat-bulatnya cuma buat masuk FK UI. Akhirnya anak itu pun gagal juga buat masuk FK UI (padahal aslinya pinter dan rajin lho!) cuma karena dia gak taktis buat nentuin jurusan dan tempat kuliahnya. Satu hal kesalahan fatal yang paling sering kejadian adalah kalo misalnya lo ngotot cuma mau masuk satu jurusan & tempat kuliah doang dan berpikir kalo lo fokus sama satu target lo, maka peluang (dan alasan irasional lainnya) lo akan semakin besar untuk bisa masuk ke jurusan dan tempat kuliah idaman lo.
djxl7
Lo tau gak berapa besar peluang masuk FK UI dengan jalur SBMPTN? Untuk jalur SBMPTN 2013 yang lalu tingkat peluang kelulusan adalah sebesar 1,47% saja! Sedangkan untuk jalur SIMAK UI, peluangnya lebih kecil lagi yaitu 0.85% doang! Sekarang lo bisa paham yah, maksud gua gak taktis itu gimana. Ini bukan maksudnya gua ngajarin lo gak jadi orang yang optimis yah, tapi gua mau coba bikin lo mikir lagi secara lebih realistis. Mungkin masih ada beberapa diantara lo yang mikir dengan mindset "Pokoknya kalo berusaha sekuat tenaga dan mati-matian gua pasti tembus FK UI!". Yah gua cuma mau ingetin aja kalo ada sekitar 10.000 peminat lain yang mikir hal yang sama persis juga kayak lo, tapi gak sampe 200 orang yang bisa lolos masuk.
Jadi yang pandangan seperti ini agak keliru >> "pokoknya kalo berusaha pasti bisa tembus FK UI!" tapi justru yang lebih tepat adalah "Kalo gua bisa jadi orang 1% orang yang paling cerdas dari semua pesaing gua, artinya gua emang layak masuk FK UI".
Dunia itu emang kejam bung! Saran praktis dari gua sih, lo jangan keras kepala buat masuk jurusan dan kampus yang lo inginkan, karena pada hakikatnya lo tuh kampus yang bagus di negeri ini bukan cuma UI, ITB, dan UGM. Masih buanyaak banget kampus top lainnya yang bisa membawa lo mendapatkan impian lo.
Jadi point gua di sini adalah, dalam memilih jurusan & tempat kuliah, yang harus selalu jadi prioritas lo adalah JURUSAN kuliahnya dulu, bukan lo maunya kuliah di KAMPUS mana! Inilah yang harus lo camkan baik-baik. Sekarang gini deh, buat apa sih lo ngotot buat masuk satu jurusan dan tempat kuliah? Biasanya sih kalo lo milih satu kombinasi jurusan dan tempat kuliah doang (katakanlah FK UI) tanpa ngasih cadangan itu alesannya lebih karena gengsi (kan keren kalo gue anak FK UI), bukan karena betul-betul pengen jadi dokter yang ingin berkontribusi bagi masyarakat luas dan dunia medis.
Padahal kalo lo betul-betul tujuannya mau jadi dokter yang keren, bisa berkontribusi bagi masyarakat dan dunia medis, ada banyak banget pilihan lain yang bisa jadi alternatif pilihan lain, katakanlah FK Unpad, FK UGM, FK Brawijaya, FK Unair, FK Undip, dan masih banyak pilihan lainnya. Dengan lo (misalnya) keterima di FK Unair, dan emang niat lo fokus buat jadi dokter yang hebat, berkontribusi secara total sama ilmu lo, gua yakin lo gak akan kalah sama anak-anak yang kuliah di FK UI. Ini kebetulan aja gua ambil di pembahasan di atas contohnya FK yah, sebetulnya hal yang sama juga berlaku untuk jurusan lain, apa aja deh katakanlah arsitek, psikologi, ekonomi, pertambangan, informatika, dll.
Jadi, saran dari gua pada point yang terakhir adalah: Jangan pernah lo ngotot bertaruh untuk kuliah di Jurusan A dan HARUS di Universitas X, terus gak mau lihat alternatif lain. Itu adalah sikap gak taktis yang bisa bikin lo gagal masuk universitas. Akan jauh lebih taktis kalo pertama-tama, lo pikirin dengan serius dulu jurusan yang lo mau ambil. Baru setelah pilihan jurusan lo mantep, lo pilih deh beberapa universitas terbaik yang membuka jurusan tersebut. Dengan begitu, strategi lo jauuuh lebih taktis sekaligus beberapa langkah lebih mateng daripada para pesaing lo di luar sana.

6: kurang berdiskusi dengan orang yang berpengalaman


nah, ini saya tambahin, sumbernya cuma nulis 5. orang yang lebih tua bukan berarti orang yang lebih pintar. tapi sudah pasti mereka adalah orang yang lebih banyak mengalami asam manis dan pahitnya kehidupan ini. gak ada salahnya kalo kita berdiskusi sama orang berpengalaman, seperti sama kk alumni sekolah kita, tetangga yang sudah kuliah di PTN ataupun sama orang tua atau juga saudara-saudara kita yang lain. mungkin mereka memberi opini yang berbeda-beda, tapi kita saringlah mana yang pantas diikuti mana yang gak. mungkin itu aja yang bisa saya tambahkan, semoga bermanfaat :)